Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Ketika Kekalahan Bercitarasa Kemenangan

Gambar
rNa

Hari Santri...Substansi dan Simbol...

Gambar
        Perjuangan kemerdekaan nasional selalu identik dengan pergerakan kaum santri. Semenjak Sultan Agung, Pangeran Dipongoro, Sentot Ali Basya, Imam Bonjol di Sumatra, Pattimura dan Sultan Baabullah di Maluku, Sultan Hasanuddin dan Karaeng Galesung di Makasar, Sultan Abdul Hamid di  Banjarmasin dan masih banyak tokoh-tokoh santri yang meletakkan dasar-dasar perjuangan dan pergerakan nasional.     Pergerakan kaum santri tidak lepas dari pengaruh dakwah walisongo, dari merekalah Islam menyebar di seluruh nusantara. Wali songo berdakwah dengan menggunakan pendekatan budaya, seni dan sastra. Tidak heran jika para wali sebagian besar adalah seniman, petani dan politisi yang cerdik. Sunan Kalijogo misalnya disamping dikenal sebagai salah seorang ulama yang alim beliau juga perancang busana, penggubah lagu sekaligus ahli pertanian yang handal.  Beberapa karya gubahan terkenal dari Sunan kalijogo adalah lagu "ilir-ilir " , lagunya sangat terkenal dan familier di masyaraka

IPM Memandang Pendidikan

Gambar
Rifqy Naufan Alkatiri (Anggota KFP PW IPM Jawa Timur Fokada Malang Raya 2014-2017)    Saat ini pendidikan adalah hal yang penting, baik untuk sarana seseorang utnuk menggapai masa depan, maupun sebagai pembangun akhlaq. Sebelum pendidikan berjalan seperti sekarang, banyak arah dan tahapan-tahapan yang telah dilalui. K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang pelopor pendidikan seperti di masa sekarang di Indonesia, dimana saat penjajahan dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengenyam pendidikan. Terinspirasi dari pentingnya pendidikan untuk agar seseorang tidak mudah dijajah dan supaya orang lebih pandai serta mengerti arti penting persatuan dan kesatuan. K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah yang memadukan antara pendidikan formal dan pendidikan agama, sehingga bisa membentuk masnusia yang pandai dan berakhlaq mulia.    Dunia pendidikan dari tahun ketahun telah mengalami perubahan yang banyak, dimana kurikulum juga mengalami peningkatan. Dulu, pengajaran terfokus paga duru

Paradigma Advokasi Pelajar Berkemajuan

Gambar
Identitas Buku : Judul Buku      : BASIS MASSA, Paradigma Advokasi Pelajar Berkemajuan Pengarang       : Akbar Brillianto Penerbit           : Nuun Pustaka, PW IPM Jawa Timur Halaman          : vii + 78 Cetakan           : Pertama, Bojonegoro, Januari 2015 Ukuran             : 14 x 21 cm ISBN               : 978-002-1261-11-8 Peresensi         : Rifqy Naufan Alkatiri Kepengarangan :             Akbar Brillianto lahir di Surabaya pada tangal 25 Juli 1994, ia lulusan dari SMA Muhammadiyah 6 Surabaya pada tahun 2012. Saat ini dia sedang menjalani studi pada jenjang perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Dalam akademinya dia memilih berkonsentrasi pada pendalaman ilmu Hukum Tata Negara. Dia pernah berkarir dalam organisasi, antara lain dalam PR. IPM SMA Muhammadiyah 6 Surabaya, PC. IPM Bubutan Surabaya, Sekretaris Umum PD. IPM Surabaya dan Anggota Bidang Advokasi PW. IPM Jawa Timur.             Ia banyak menghabiskan waktu lua

Masa Depan Organisasi Kepemudaan di Indonesia

Gambar
Judul                            : Nun : Tafsir Gerakan Al-Qolam Penulis                        : Azaki Khoirudin Tahun Terbit             : 2014 Dimensi                      : xi+277 halaman, 14x20.5 cm Penerbit                     : Nun Pustaka—MUHI Press Peresensi                   : Rifqy Naufan Alkatiri (Alumni PFP 2 PW IPM Jawa Timur 2015) Buku Nun karya Azaki Khoirudin ini adalah produk reflektif. Tentu pergulatan organisasi kepemudaan di Indonesia yang menurut sebagian kalangan memasuki tahap transformasi dari social movement yang sarat perlawanan kelas menjadi new social movement yang tidak lagi bergerak dengan manifestasi perlawanan kelas. Menyusul kondisi gerakan kepemudaan yang kehilangan orientasi utamanya, sekarang kita jarang menjumpai buku semisal pikiran dan perjuangan. Titik letak penting buku ini akan mulai terlihat kalau kita sedikit reflektif terhadap dunia global dan bagaimana menghadapi kenyataan organisasi kepemudaan tidak lagi memaink

Full Day School...Secuil Surat Untuk Bapak Mendikbud...

Gambar
 Kepada Yth. Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP. اَلسَّلاَم ُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Bapak Mendikbud yang saya hormati. Saya adalah pelajar di sebuah kota kecil, tepatnya di Kota Wisata Batu, Jawa Timur. Pertama kali mendengar bahwa bapak Muhadjir menjadi Mendikbud yang baru, saya merasa senang dan bangga, apalagi karena bapak adalah salah satu anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah sedikit banyak saya sudah mengetahui tentang bapak Muhadjir. Tak lama setelah bapak menjabat sebagai Mendikbud, di masyarakat timbul pro kontra tentang FDS ( Full Day School ) yang bapak canangkan. Saya berusaha memahaminya dari berbagai sisi. Tambah hari, permasalahan tersebut seperti bola api yang menjadi polemik dan trending topik berita di Televisi, Internet dan berbagai media. Di kalangan pelajar sendiri hal tersebut juga menjadi bahan diskusi, baik yang pro dan k

LITERASI TANDA AKSI

Gambar
Rifqy Naufan Alkatiri ( Sekretaris Umum PD IPM Kota Batu 2017-2019) Saat mendengar kata literasi, yang teringat di pikiran kita pasti adalah menulis atau membaca. Memang benar literasi dikaitkan dengan bacaan, tulisan dan yang pasti dengan ke-aksara-an. Awalnya literasi digunakan untuk menunjukkan kemampuan untuk bercakap-cakap dan keterampilan hidup. Tapi, kini literasi dipahami sebagai konsep mengolah informasi dan memahami bahan baca tulis. Jadi intinya, literasi adalah kemampuan dasar dan modal utama bagi generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan masa depan. Banyak sekali orang yang mengaku mempunyai hobi membaca atau menulis. Tapi menurut saya, membaca atau menulis adalah suatu kebutuhan bagi pelajar dan masyarakat pada umumnya. Karena kalau hanya sekedar hobi, melakukannya saat waktu luang saja, tidak di segala waktu. Tapi kalau kita menganggapnya sebagai kebutuhan, kita akan selalu membutuhkannya, selalu menantinya dan selalu mengerjakannya. Dan bila