Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Materialisme Historis Karl Marx dan Teologi al-Mā’ūn Ahmad Dahlan

Gambar
Rifqy Naufan Alkatiri * [1]             Karl Marx dan Ahmad Dahlan memang adalah dua tokoh dengan background keilmuan yang berbeda. Ahmad Dahlan sebagai seorang kyai dengan ilmu keagamaan dan sosial. Sedangkan Karl Marx sebagai seorang polymath dalam bidang ekonomi, sosiologi bahkan Filsafat. Tapi ajaran atau doktrin mereka memiliki satu titik temu dalam pembahasan materi pembebasan. Disini Karl Marx mengutarakan paham dengan nama Materialisme Historis atau Materialis Sejarah dan Ahmad Dahlan mengemukakan paham dengan nama Teologi al-Mā’ūn. Dua hal yang digagas melalui dasar yang berbeda namun memiliki suatu persamaan dalam bahasannya. Keduanya dilatarbelakangi oleh pengamatan atas kondisi masyarakat sekitar yang mereka hadapi yang juga jelas berbeda.             Karl Heinrich Marx lahir pada tahun 1818 di Trier, Prussia, atau sekarang dikenal dengan sebutan Jerman dari keluarga Rabbi Yahudi. Marx dituntut ayahnya untuk menjadi seorang praktisi hukum seperti dirinya,

“SANG PENAKLUK EROPA YANG MEWUJUDKAN BISYARAH RASUL“

Gambar
Judul                 : Muhammad Al-Fatih 1453 Penulis              : Felix Y. Siauw Penerbit            : Al-Fatih Press Tahun Terbit     : 2013 (cet.1), 2016 (cet.10) Jenis              : Sejarah Islam (Non-Fiksi) Halaman        : xxvi + 320 Ukuran           : 20,5 cm ISBN              : 978-602-17997-2-7                Dalam buku Muhammad al-Fatih 1453 ini, pembaca seakan diajak untuk kembali ke masa Daulah Turki Utsmani terkhusus pada kehidupan Sultan Mehmed II (al-Fatih) dari kecil hingga menaklukkan Konstantinopel dan wafatnya. Di kalangan umat muslim, pasti sudah sangat kenal dengan nama "Muhammad Al-Fatih" dan Kostantinopelnya. Sejarah yang begitu mengagumkan ini bahkan sudah dikabarkan oleh Rasulullah ` dalam suatu hadis bahwasanya penakluk konstantinopel, panglimanya adalah panglima terbaik dan pasukannya adalah pasukan terbaik : لتفتحن القسطنطينية ولنعم الأمير أميرها ولنعم الجيش ذلك الجيش "Sungguh Konstantinopel