Tambahan Sila untuk Insan Kreatif Indonesia
Cover Buku |
Judul Buku
Sila ke-6 : Kreatif Sampai Mati
Penulis
Wahyu Aditya
Penyunting
Nurjannah Intan
Penerbit
Penerbit Bentang [PT. Bentang Pustaka]
Tahun Terbit
2013
Cetakan
Agustus 2015
Kategori Buku
Non Fiksi, Inspirasi
Tebal Buku
xvii+302 Halaman
Ukuran Buku
20x14 cm
Harga Buku
Rp 59.000 ,-
Nomor ISBN
978-602-8811-99-6
Latar Belakang Penulisan
Sadar atau tidak, dunia ini semakin rumit. Akan selalu muncul tantangan yang susah diprediksi dan penuh misteri. Jawabannya pun tidak ada di buku pelajaran sekolah. Pada akhirnya Kreatif Sampai Mati adalah salah satu senjata kita.
Tujuan Penulisan
Buku ini didesain untuk bisa dibaca tanpa harus runtut dari depan. Semua pasalnya berdiri sendiri, namun jika disatukan dan diaplikasikan maka menjadi sebuah kekuatan [Insya Allah]. Buku ini didedikasikan untuk rakyat Indonesia yang sejak dulu sudah kreatifagar tetap selalu kreatif. Dan kreatif adalah salah satu bentuk pertahanan yang dibutuhkan negara ini.
Sekilas Isi Buku
Dunia kreatif dipaparkan sederhana dan gamblang oleh Mas Aditya ini. Pada butir I berjudul Cari Duniamu halaman 1-25. Dijelaskan mengenai fenomena lazim sistem pendidikan Indonesia. Dimana waktu untuk MP (Mata Pelajaran) pasti seperti Matematika dan IPA. Dialokasikan waktu yang lebih banyak dari pada MP kesenian, yang hanya ± 2 jam/minggu. Padahal MP kesenian ini, memiliki banyak manfaat antara lain, mengasah murid untuk berani mengekspresikan imajinasi, melatih berpikir kreatif dan terampil. Serta memberikan mereka ruang seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapat. Selanjutnya dengan fenomena yang ada sekarang, penulis memberikan jalan untuk segera menemukan dunia yang sesuai dengan minat, kesenangan dan cinta kita. Jika sekarang kita berada di dunia yang tidak sesuai dengan kesenangan hati, minat (passion) dan cinta. Maka segera cari dan segeralah menuju ke dunia yang kita mau. Jangan takut ! Karena rasa takut, merupakan musuh besar kreativitas.
Di butir II Aditya memberikan bocoran cara berpikirnya para Miliuner. Yaitu dengan berpikir dari berbagai arah. Ditunjukkan dengan tanda (gambar) besar seperti tambah (+). Gambar ini merupakan konsep pola pikir kreatif. Yaitu dengan cara berpikir ke segala arah, berpikir terbalik atau berpikir berlawanan arah (Halaman 28). Seperti penulis novel bestseller Twilight yaitu Stephenie Meyer. Stephenie mencoba memberi persepsi terbalik terhadap sosok vampir. Biasanya vampir itu berwujud menakutkan, tokoh antagonis, peminum darah manusia dan hanya berani keluar. Di novel ini, sosok vampir berubah menjadi sosok ganteng, tokoh yang baik hati, seorang vegetarian dan tidak takut terhadap matahari. Selain itu dicontohkan juga berbagai orang-orang kreatif yang sukses baik di dunia musik, bisnis properti dan makanan. Sungguh sangat kreatif.
Tidak berhenti disitu saja, di butir III, dijelaskan tentang rekam dan remix. Proses rekam dan remix ini, ternyata juga sudah membumi di kalangan para desainer, tokoh kartun sampai musik. Kalau di dunia bisnis, dikenal dengan namanya ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Proses dimana merekam, meniru dan memberikan sentuhan kreatif. Menurut Steve Jobs dalam konsep connecting the dots, menjelaskan bahwa kita tidak bisa merencanakan masa depan kita dengan titik demi titik yang terencana dengan pasti. Apa yang membuat kita menjadi seperti sekarang adalah karena titik-titik yang sudah kita lalui (Halaman 49). Sehingga sejak kecil teruslah berlatih untuk merekam dan meremix apa yang kita lihat dan tuangkan dalam sebuah media dengan senang. Maka nantinya kita akan menjadi apa yang sudah kita senangi dan cintai sejak kecil (Halaman 50).
Selanjutnya, Butir 4, lakukan hal-hal yang spontan (Halaman 61). Seperti dalam buku “The Power Of Kepepet,” disitu dijelaskan bahwa dalam keadaan kepepet, maka akan muncul adrenalin yang membuat kita dulunya berpikir tidak bisa dan tidak mungkin menjadi bisa. Seperti yang dilakukan oleh Aditya membuat kampaye tentang “Koin Peduli Prita” untuk mengumpulkan uang koin sebanyak 204 juta. Ternyata kampaye inipun sukses dan bisa menyelamatkan prita dari gugatan sebuah Rumah Sakit Internasional di Tangerang.Butir 5, Setelah melakukan hal-hal yang spontan, biasakan dengan pertanyaan mendasar “Bagaimana Kalau?” (Halaman 74). Pertanyaan ini akan membuat hal yang sudah lazim dan kuno, dipermak menjadi hal baru, kreatif dengan esensi yang tetap sama.
Pada butir ke 7 Aditya, juga memberikan tips kepada semua manusia untuk bersedia merangkul keterbatasan (Halaman 112). Kita tahu sendiri bahwa banyak individu yang sempurna tapi tidak mengerti akan kelebihannya. Begitu juga mereka yang memiliki keterbatasan tidak mengetahui akan kelebihan yang dimilikinya. Padahal sudah jelas dikatakan, bahwa Sang Pencipta menciptakan sesuatu dengan sempurna. Seperti halnya seorang seniman Phil Hansen yang dia tidak bisa membuat garis lurus. Setiap dia mencoba membuat garis lurus, akan timbul rasa sakit ditangannya. Sehingga Phil merangkul keterbatasannya itu dengan tidak menyianyiakan hidupnya. Sekarang Phil dengan keterbatasannya yang dimiliki berhasil membuat berbagai karya seni yang sangat membuat tercengang dunia, misalnya membuat lukisan dari kulit pisang dengan metode ala tukang tato (Halaman113-116). Selain itu seorang yang kreatif harus selalu berpikir out of the box. Berpikir diluar kotak, berpikir diluar hal lazim (konvensional) dan berpikir diluar kebiasaan (Halaman 215). Hal ini akan menjadikan orang kreatif untuk menjadi seorang pemenang dan pembeda. Karena ia menempatkan dirinya berbeda daripada lainnya. Aditya juga mengatakan, bahwa orang kreatif itu juga harus fleksibel. Selalu mengikuti perkembangan zaman yang dinamis (Halaman 259).
Gaya Penulisan
Buku ini berkonsep Scratch Book, yang menjadikan buku ini walau dibaca berkali-kali tidak akan membuat pembaca bosan.
Perbandingan dengan Buku Sejenis
Sepengetahuan penulis, hingga kini masih belum ada buku sejenis yang setara dan sebanding dengan buku Kreatif Sampai Mati ini
Kelebihan Isi Buku
Tidak hanya isinya, semua tentang buku ini menarik. Pembaca akan disuguhi halaman cover, ilustrasi, coretan spidol dan lay out yang pas. Bahasanya santai meski isinya sedikit berat. Halaman-halamannya dihiasi dengan warna, foto dan banyak gambar. Bahkan ada gambar mini di pojok kiri / kanan setiap halamannya, yang apabila digerakkan dengan cepat akan menjadi semacam animasi manual 2D. Yang tidak kalah seru, disediakan ruang untuk menggambar cover bila pembaca merasa bosan dengan cover yang telah dirancang.
Kekurangan Isi Buku
Hampir tidak ada kekuranagn di buku ini, tapi setiap benda pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Hanya satu kekurangan buku ini, terkadang bahasanya ada yang tidak jelas , terlalu banyak humor daripada materi dan ada satu bab yang sampai sekarang saya belum mengerti apa maksudnya.
Pertimbangan untuk Membaca Buku Ini
Bagi pembaca yang sedang mencari cara meningkatkan kreativitas, sebaiknya anda segera membaca buku ini. Bagi pembaca yang sedang mencari inspirasi, ingin meningkatkan motivasi atau Cuma ingin membaca saja, buka dan baca buku ini. Rp 59.000 sama sekali tidak mahal untuk buku setebal ini. Saking asyiknya buku ini bahkan anada yang tidak suka membaca pasti sulit lepas darinya.
Komentar
Posting Komentar